aku pikir-pikir, dalam membangun perasaan cinta, ibaratnya seperti kita bermain layang-layang, saat bermain layang-layang jangan hanya memegang saja talinya, tapi tali layang ini harus di tarik-tarik dan diulur, bahkan terkadang kamu harus berlari bila tiupan angin kurang memadai demi menjaga layangan kamu tetap di udara”
Bila dikaji kembali perkataan ini cukup logis memang, saat memiliki perasaan terhadap seseorang biasanya orang cendrung mengungkapkannya begitu saja tanpa perlu berpikir panjang bagaimana sebab akibatnya nanti, (loh, kenapa pake ada sebab akibat pula ya?) maksudnya begini, menurut pengalamanku. bila perasaan dimaksud telah timbul tidak perlu harus mengikuti saja perasaan itu, pikirkanlah untuk menahannya beberapa saat, perasaan suka yang telah memuncak ibarat layang yang sedang kekurangan tiupan angin, bila terus di ulur atau langsung diungkapkan, layangan bisa kolaps.
Tunggulah sampai angin bertiup sedikit lebih kencang, baru boleh diulur, dan ketika sedang mengulur tali layangpun jangan sampai terlena, kamu harus memperhatikan stok talinya, jangan sampai tali pendek dipakai untuk mengulur terlalu lama, biarpun anginnya cukup bagus, tapi kemampuan kamu tidak memadai, belum lagi tiba-tiba anginnya berhenti, bersiplah kamu untuk berlari demi layangan kamu tetap eksis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar